- News
- Jun 30, 2025
Waspada! Tren Baru Kejahatan Siber 2025
IBM melalui laporan terbarunya mengungkap bahwa para pelaku kejahatan siber kini mulai mengubah cara mereka menyerang. Jika dulu mereka sering menggunakan ransomware (meminta tebusan setelah mengunci sistem), kini mereka lebih memilih mencuri data pribadi seperti username dan password secara diam-diam.
Sepanjang tahun 2024, hampir setengah dari serangan siber yang terjadi melibatkan pencurian identitas. Wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia, menjadi salah satu target terbesar.
IBM juga mencatat bahwa jumlah email berbahaya yang berisi program pencuri data meningkat drastis, naik 84% dari tahun sebelumnya, dan bahkan 180% lebih tinggi di awal 2025. Lonjakan ini banyak dipicu oleh penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat email penipuan yang terlihat meyakinkan.
Para pelaku tidak lagi perlu merusak sistem untuk bisa masuk. Mereka cukup memanfaatkan celah keamanan atau sistem login yang lemah, terutama di perusahaan atau layanan penting yang belum memperbarui sistem keamanannya.
Meskipun serangan ransomware masih ada, jumlahnya menurun karena makin banyak pelaku yang memilih metode yang lebih cepat, lebih murah, dan sulit dilacak, seperti pencurian data pribadi.
IBM mengingatkan agar perusahaan mulai mengambil langkah yang lebih aktif untuk menjaga keamanan, seperti memperkuat sistem login, menutup celah keamanan, dan secara rutin memantau ancaman siber sebelum terjadi kerugian.
Sumber: Medcom.id. (26 April 2025). Pergeseran Taktik Kejahatan Siber 2025, Pencurian Kredensial Meningkat Pesat. https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/gNQZmAvb-pergeseran-taktik-kejahatan-siber-2025-pencurian-kredensial-meningkat-pesat