CCTV Dengan Pengukur Suhu Badan? Kenali Teknologi CCTV Thermal!
Presiden RI Joko Widodo resmi mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia pada Jumat (30/12). Karena pandemi ini belum berakhir sepenuhnya dan antisipasi gelombang baru, maka seluruh masyarakat diharapkan tetap berhati-hati dan waspada untuk meningkatkan kesadaran dalam menghadapi risiko COVID-19 sesuai dengan anjuran pemerintah.
Thermo Gun vs Thermal CCTV
Salah satu cara untuk melihat tingkat kesehatan seseorang adalah dengan mengukur temperatur badan sesuai dengan protokol COVID-19. Mendeteksi temperatur umumnya menggunakan termometer. Namun di masa pandemi, mengharuskan pengukuran temperatur yang tanpa menyentuh badan atau benda. Nah biasanya banyak yang menggunakan Thermo Gun untuk mengecek suhu tubuh oleh petugas keamanan atau petugas yang berjaga dilokasi. Namun, Thermo Gun juga memiliki resiko penularan virus dari satu pengunjung ke pengunjung lainnya, karena dipakai dalam jarak yang dekat. Sehingga Thermo Gun juga dinilai tidak selalu aman. Cara lain dalam pengukuran suhu tubuh adalah dengan menggunakan Thermal Camera atau Thermal CCTV. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Thermal CCTV, maka akan dibahas beberapa hal tentang alat tersebut berikut ini.
Apa itu Thermal CCTV?
Teknologi Thermal CCTV ini pertama kali dimulai pada tahun 1960 oleh Sir William Herschel, seorang astronot yang menemukan cahaya inframerah. Kemudian pada tahun 1860, Samuel Pierpont Langley, seorang astronom Amerika menemukan bolometer yang merupakan alat pengukuran radiasi inframerah atau thermal. Dan pada tahun 1929, fisikawan Hongaria bernama Kalman Tihanyi menciptakan kamera televisi elektronik inframerah yang sensitif dan mampu menangkap gambar thermal. Alat keamanan ini tidak hanya dapat digunakan untuk pengamanan, tetapi banyak kegunaan lainnya seperti sensor untuk mengukur suhu. Biasanya, Thermal CCTV ini dipasang di tempat-tempat umum seperti bandara, industri, hingga gedung perkantoran untuk menjamin keamanan para pekerja dan pelanggan. Selain alat keamanan, Thermal CCTV merupakan alat yang tepat sebagai pencegahan penyebaran corona virus yang telah menjadi pandemi saat ini.
Cara Kerja Thermal CCTV
- Infrared Thermal Imaging pada Thermal CCTV akan mengubah cahaya inframerah menjadi sinyal listrik. Karena semua benda pasti memancarkan radiasi inframerah, maka hal ini merupakan salah satu cara panas dipindahkan. Semakin banyak radiasi inframerah yang dihasilkan, maka suatu objek akan semakin panas. Thermal CCTV dapat melihat radiasi tersebut dan mengubahnya menjadi gambar yang bisa dilihat dengan mata, bahkan dalam keadaan gelap cahaya sekalipun.
- Di dalam alat Thermal Camera, ada sebuah alat pengukur kecil yang bisa menangkap radiasi inframerah yang disebut microbolometers. Setiap piksel memiliki satu microbolometers. Microbolometer ini akan mencatat suhu yang kemudian menugaskan piksel itu ke warna yang sesuai dengan standar. Resolusi dari hasil Thermal CCTV cenderung kecil dan lebih rendah dibandingkan TV modern dengan layarnya. Pada umumnya, resolusi yang sudah sangat bagus adalah sekitar 640 x 480. Semakin tinggi resolusi kamera, maka pengukuran target kecilnya akan lebih tepat dan akurat.
- Standar umum warna dari hasil Thermal Camera ini adalah rona kuning-oranye yang ditampilkan pada obyek yang lebih panas. Sedangkan objek dingin ditampilkan dengan warna biru ataupun ungu. Namun beberapa kamera thermal ini menggunakan skala abu-abu. Energi inframerah yang ada pada Thermal CCTV memiliki panjang gelombang sekitar 700 nanometer dan bisa meluas hingga 1 mm.
Thermal CCTV dari SECOM merupakan solusi all-in-1 untuk pengawasan video jarak jauh dan lokasi dengan pencahayaan yang minim. Dengan teknologi Thermal, lokasi Anda juga akan lebih terjaga dari suhu yang mengancam. Tim profesional SECOM akan selalu siap memberikan saran terbaik dalam pemilihan tipe CCTV yang cocok untuk lokasi Anda. Hubungi kami untuk berkonsultasi.